Menurut Pak RT, tahun 2012 tempat pembuangan akhir terdekat sudah penuh dan tidak dapat menampung lagi sampah. Oleh karena itulah tulisan ini dibuat dan sudah dipraktekkan.

Siapkan wadahnya:

1. Niat mengurangi gunungan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA).
2. Buat kolam tanah panjang 250 cm, lebar 250 cm, tinggi 25 cm, ditembok agar tanahnya tidak berceceran. Kolam ini di atas permukaan tanah, diisi tanah, dan biarkan dasarnya tetap tanah (tidak disemen).
3. Tanami dua sisi kolam dengan pohon jarak, dan biarkan dua sisi lainnya untuk memudahkan pembuangan sisa makanan nanti. Pohon ini mudah didapat dan penanamannya cukup dengan stek. Tanaman ini mudah tumbuh dan bermanfaat untuk menggemburkan tanah.
   
4. Siapkan linggis dan cetok untuk menggali lubang sisa makanan. Sengaja tidak menggunakan pacul karena lubang yang dihasilkan terlalu besar, mengingat kolam ini terlalu kecil.
   
   
5. Buat tungku pembakaran sampah, panjang 35 cm, lebar 35 cm, dan tinggi 35 cm. Terbuat dari susunan batu bata, tidak harus disemen. Susunan bata juga hanya kiri, kanan, dan bawah saja agar memudahkan pembuangan abu sisa pembakaran. Atasnya tutup dengan genteng agar tidak kehujanan.
   
6. Siapkan ember besar untuk menampung sampah yang mudah dibakar.

Saatnya memilah sampah:

1. Bungkus sisa makanan seperti plastik, kertas, kardus dimasukkan ke ember. Sisa makanannya sendiri taruh di kolam dan tutup dengan tanah.
2. Sampah pekarangan seperti daun kering, ranting, dan lainnya yang mudah terbakar masukkan ke ember. Lainnya yang masih basah seperti daun hijau, atau buah rontok taruh di kolam dan tutup dengan tanah, tidak harus menggali.
3. Pampers atau pembalut dibuka, isi dengan tanah, dan masukkan ke lubang di kolam. Jika saat menggali menemukan yang lama, perhatikan kelembabannya. Jika masih terlalu basah taruh di atas yang baru. Kalau sudah kering atau kempes masukkan ke ember.
4. Botol kaca, besi, atau benda lainnya yang sulit terbakar dibuang ke tempat sampah biasa. Dengan demikian tukang sampah atau pemulung dapat memanfaatkannya.

Saatnya membakar sampah:

1. Sampah di ember yang mulai penuh siap dibakar di tungku.
2. Abu pembakaran yang sudah tidak panas ditaruh di kolam dan tutup dengan tanah agar tidak terbang oleh angin.

Pertanyaan dan jawaban:

1. Bagaimana kalau pohon jarak sudah mulai lebat ? Pangkas dahannya dan berikan ke tetangga yang membutuhkan. Bisa juga dipotong kecil-kecil dan tutup dengan tanah.
2. Bagaimana dengan sampah di got ? Kuras gotnya dan masukkan lumpurnya ke kolam tanah. Air got berguna untuk memperbanyak cacing tanah. Kalau ada sampah plastik atau lainnya yang sulit terurai, biarkan tetap di kolam. Nanti kalau sudah kering masukkan ke ember untuk siap dibakar.

Saran lainnya:

1. Jika ada tetangga yang punya sampah pohon hasil penebangan, tampunglah. Ini berguna untuk pembakaran, apalagi di musim hujan.
2. Berhati-hatilah dalam membakar. Perhatikan selalu besar api dan arah angin.
3. Pembakaran mungkin bukan saran terbaik namun asapnya bisa didaur oleh banyaknya pohon. Ini masih lebih baik ketimbang bau busuk yang timbul dari sampah yang tidak terurai.

Selamat mencoba.