Indonesia, merupakan salah satu negara dengan tingkat kebakaran lahan dan hutan yang cukup tinggi. Selama 20 tahun terakhir, hampir setiap tahun Indonesia mengalami kebakaran lahan dan hutan. Pada tahun 2015 saja, tercatat 100.000 kasus kebakaran hutan yang terjadi selama kurun waktu bulan Juni hingga Oktober. Kasus kebakaran lahan dan hutan ini tentu saja menyebabkan kerugian yang sangat besar, tidak hanya dari segi materiil saja melainkan juga memakan korban jiwa baik manusia maupun hewan serta menimbulkan kerusakan lingkungan yang sangat signifikan.
Pemerintah Indonesia tentu telah melakukan upaya untuk mengatasi bencana tahunan ini. Akan tetapi, langkah yang ditempuh oleh pemerintah baru dalam tahap kuratif, yakni dengan memadamkan kebakaran yang telah terjadi. Langkah ini tentu saja tidak cukup untuk menyelesaikan permasalahan kebakaran lahan dan hutan di Indonesia. Diperlukan sinergi antara pemerintah, swasta, dan seluruh elemen masyarakat untuk mengatasi persoalan kebakaran lahan dan hutan di Indonesia. Berdasarkan problematika ini, APRIL Group besutan Sukanto Tanoto pun meluncurkan sebuah program bernama “Desa Bebas Api” atau dikenal sebagai “Fire-Free Village Program”. Partisipannya sebanyak 9 desa di Provinsi Riau, salah satu provinsi dengan tingkat kebakaran lahan dan hutan yang tinggi. Program ini dijalankan oleh APRIL Indonesia yang merupakan sub dari APRIL Asia sejak tahun 2015 silam.
Program “Desa Bebas Api” ini merupakan program yang mementingkan tindakan preventif yang sangat membantu dalam mengatasi masalah kebakaran lahan dan hutan yang tak kunjung henti di Indonesia. Melalui program ini, tim APRIL tak hanya memberikan rewards terhadap desa yang berhasil mencegah kebakaran lahan dan hutan di wilayahnya, namun juga meningkatkan kepedulian masyarakat sekitar serta membantu masyarakat dalam mewujudkan lingkungan yang lebih baik melalui agrikultur berkelanjutan dan juga pemantauan kualitas udara di wilayah tersebut.
Pada tahun 2017 ini, tim APRIL meluaskan jangkauan program mereka hingga ke 27 desa, meliputi lebih dari 700.000 hektar lahan yang setara dengan hampir 10 kali lipat luas negara tetangga, Singapura. Program yang telah memasuki tahun ketiga ini juga menciptakan apa yang disebut sebagai “Masyarakat Tangguh Api” atau “Fire Resilient Communities” (FRC). FRC ini terdiri dari masyarakat desa yang telah dengan sukses melewati tahap “Fire Aware Communities”, sebuah tahap dimana diberikan pengenalan mengenai pencegahan kebakaran serta meningkatkan kepedulian terhadap kebakaran serta tahap “Fire Free Villages” dimana desa tersebut telah memiliki program kerja yang komprehensif terkait dengan pencegahan kebakaran. Setelah lolos dari dua tahap ini, barulah sebuah desa dapat disebut FRC.
Di tahun 2017 ini, APRIL Grup berharap bahwa kesuksesan mereka dalam menanggulangi bencana kebakaran lahan dan hutan melalui program “Desa Bebas Api” dapat terjaga atau bahkan mengalami peningkatan yang signifikan.
Komentar terbaru
10 tahun 41 pekan y.l.
13 tahun 20 pekan y.l.
13 tahun 20 pekan y.l.
13 tahun 20 pekan y.l.