Belajar menjadi penyiar

Foto ahmad

KATA PENGANTAR

Menjadi seorang penyiar ? Siapa sih yang tidak ingin mencoba untuk menjadi seorang penyiar? Yang fasih berbicara didepan microfon, dapat menghibur banyak pendengar dan mampu membawakan sebuah acara yang menarik. Begitu pula dengan halnya seorang penyiar radio, tentu banyak kebahagiaan dan kebanggaan ketika seorang menjadi seorang penyiar radio.
Menjadi seorang penyiar tidak harus orang dewasa lho, namun anak-anak pun dapat pula mempelajari bagaimana caranya untuk dapat menjadi penyiar radio.
Bagaimana sih menjadi seorang penyiar radio itu?, ada banyak pendapat, untuk menjadi seorang penyiar radio itu ditentukan oleh bakat, ada pula yang berpendapat dan ber anggapan lain bahwa menjadi seorang penyiar bisa dilatih.
Bakat memang mendukung seseorang yang ingin menjadi penyiar, tetapi tanpa belajar dan latihan rasanya juga akan mustahil. Nah untuk itu buku panduan ini akan memberikan pelajaran bagi anak-anak yang tertarik belajar menjadi seorang penyiar, khususnya penyiar radio. Buku panduan ini berisi tentang pembelajaran menjadi penyiar radio mulai dari materi, sejarah radio hingga penulisan naskah siaran.

SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN RADIO
Menurut catatan, teknologi radio bermula pada tahun 1985, ketika seorang ahli mesin Italia yang bernama Mechese Gulielmo Marconi mengumumkan penemuanya, yaitu teknologi komunikasi telegraf. Dan setahun kemudian tepatnya tahun 1896, Marconi mampu menciptakan alat penyiaran radio dengan gelombang elektromagnetis. Dan pada tahun 1899 Marconi berhasil melakukan lintasan gelombang radio pertama antara dua Negara yaitu Inggris dan Perancis. Penemu alat ini ( Marconi ) memeudahkan manusia dalam menikmati informasi, berita, hiburan dan bahkan pendidikan dengan jangkauan yang hampir tak terbatas.
Dan pada perkembanganya tahun 1900 seorang ilmuwan dari Amerika R.A Fressenden sukses mentransmisikan ( memindahkan ) suara manusia melalui gelombang radio. Selanjutnya penemuan ini terus dikembangkan hingga pada tahun 1905 siaran percobaan program radio music dan suara dilakukan di Amerika Serikat

Pada tahun 1909,ketika terjadi tabrakan kapal SS Republik dan kemudian tenggelam, radio ciptaan Marconi ini mampu menujukan manfaat yang besar. Berkat radio yang bias digunakan untuk menyiarkan terjadinya kecelakaan itu, akhirnya semua penumpang kapal karam ter sebut dapat selamat. Atas keberhasilan itu, marcoi pada tahun 1909 mendaatkan penghargaan nobel.
Perbaikan dan percobaan dalam rangka perbaikan teknologi radio terus dilakukan. Pada tahun 1911 teknologi tuner radio mulai dikenalkan. Tahun 1914 sirkuit pesawat penerima radio dipatenkan oleh Edwin Howard Amstrong. Akhirnya pada tahun 1918 Amstrong mengembangkan pesawat radio atau receiver yang menjadi dasar bagi pesawat radio moder saat ini.
Itulah sekilas perjalanan sejarah radio, selain sejarah penemuan radio mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, frekuensi yang digunakan pun mengalami perubahan.
Pada awalnya orang mendengarkan radio dengan frekuensi SW ( short Wave ), kemudian AM ( amplitude Modulation ) dan FM ( frequency Modulation ). Kini seiring perkembangan teknologi ada radio satelit dan radio internet.

KARAKTERISTIK RADIO
Kata radio mengandung arti yang luas, suara merupakan modal utama penyiaran radio untuk khalayak atau pendengarnya,yang merupakan racikan berbagai suara, music , efek dan sebagainya atau juga mengandung arti tidak saja benda-benda, alat-alat elektronis yang menciptakan suara tetapi juga siaran apa yang keluar dari benda-benda tersebut untuk melakukan komunikasi. Benda-benda apakah alat elektronis tersebut, diantaranya berupa radio itu sendiri sebagai penerima juga benda-benda elektronis untuk mengirimkan untuk memancarkan seperti pemancar dan peralatan studio.
Benda –benda itu memungkinkan kita untuk mengadakan komunikasi. Benda – benda itu sendiri adalah alat ( device ) sedangkan apa yang dibawa dalam komunikasi itu seperti warta berita, pengumuman, laporan pidato, interview dan sebagainya adalah merupakan bentuk ( form) daripada komunikasi.
Dalam siaran radio ada tiga pihak yang beinteraksi, yaitu penyiar, pendengar dan alat penerima ( receiver ) atau Radio. Pendengar merupakan pihak yang penting karena tanpa pendengar siaran radio akan sia-sia.
Pendengar radio bukan merupakan pendengar ( audience ) yang besarmelainkan audience perorangan, individu di rumah, sehingga pendengar radio adalah home audience
Nah berkaitan dengan pendegar itu kita akan golongkan berdasar kebiasaan mendengarkan radio :
1. Pendengar spontan, yaitu pendengar yang bersifat kebetulan. Tidak berencana mendengarkan siaran radio atau acara tertentu. Perhatian mudah beralih ke aktivitas lain.
2. Pendengar pasif, yaitu pendengar yang suka mendengarkan radio untuk mengisi waktu luang dan menghibur diri, menjadikan radio sebagai teman biasa
3. Pendengar selektif, yaitu mereka mendengrakan siaran rasdio pada jam atau acara tertentu saja, fanatic pada sebuah acara atau penyiar tertentu dan menyediakan waktu khusus untuk mendengarkanya.
4. Pendengar aktif, yaitu secara umum tidak terbatas mendengarkan siaran radio, dimanapun dan pendengar secara aktif berinteraksi secara langsung ( bias menggunakan sambungan telephone )
Media Radio
Kelebihan dan kekurangan radio:
Kelebihan radio:
- Menyampaikan pesan atau informasi kepada audience lebih cepat
- Radio memiliki audience yang lebih luas
- Dapat diterima didaerah yang tidak terdapat jaringan listrik
- Produksi siaran yang tidak memakan waktu lama dan berbiaya murah
- Memiliki kebebasan gerak ( hanya dengan kalimat, music, serta sound effect pendengar akan mudah dan cepat kita bawa berpindah-pindah dari satu lokasi ke lokasi lain dari adegan rumah, jalan raya, pantai dsb. )
Kekurangan radio:
- Radio hanya dapat didengar berpengaruh pada 1 (satu ) indera tidak ada visualisai yang tampak nyata
- Pendengar radio heterogen dalam setiap saat dapat berubah, sehingga bebas berbuat, mudah bosan dan mudah terganggu perhatianya
- Tergantung pada kondisi dan cuaca , udara di suatu lokasi
- Program radio sangat terikat waktu
- Tidak bias menginformasikan secara mendetail
- Bila terjadi kesalahan sulit melakukan ralat bahkan ralat akan merupakan kesalahan yang kedua ( pengulangan kesalahan )

PERANGKAT TEKNIS RADIO
Komunikasi siaran radio adalah proses transmisi ( pengiriman ) yang terdiri orang/alat yang mengelola di studio kepada penerima yang menjadi pendengar. Selama prose situ terdapat pemancar atau transmitter sebagai pengirim sinyal sarana penyambung. Jalur yang digunakan transmitter untuk berkomunikasi disebut frequensi .

Perlatan teknis yang dibutuhkan untuk siaran radio

-Transmiter ( pemancar ) alat yang berfungsi mengubah suara ( audio ) menjadi gelombang elektromagnetik
- Atena yang berfungsi sebagai penghantar gelombang elektromagnetik ke udara
Beberapa macam gelombang radio yang digunakan untuk siaran:
- SW ( short wave )
- MW ( middle Wave )
- AM ( Amplitudo Modulation )
- FM ( Frequensi Modulation )

TEKNIK STUDIO
Alat-alat teknik yang berada di gesung studio untuk menunjang terselenggaranya siaran atau lebih dikenal dengan peralatan studio, diantaranya:
1. Mixer Amplifier
2. Power Amplifier
3. Tape Recorder/Turn Table/Komputer
4. Wqualizer
5. Limiter
6. Headphone
7. Micropone

1. Mixer Amplifier ( Pencampur ) peralatan ini untuk menggabungkan beberapa pre-Amplifier yang memiliki beberapa input untuk mikropone, tape recorder, Komputer dsb. Mixer terdiri beberapa chanel/input tergantung dari kebutuhan
2. Power Amplifier : didalam studio rekaman power amplifier berfungsi untuk monitor, sedangkan untuk kepentingan siaran power amplifier disebut modulator
3. Tape recorder/Turn table/Komputer : alat ini digunakan untuk menghasilkan suara/music/ audio
4. Equalizer : Peralatan ini berfungsi untuk mengatur nada, n\menekan atau menonjolkan nada-nada tertentu.
5. Limiter : peralatan ini berfungsi untuk pembatas signal suara yang melampaui batas level puncak ( peak ) sehingga menimbulkan suara
6. Head Phone : sebagai alat untuk memonitor ( speaker kecil ) agar dicapai hasil suara yang optimal
7. Mikropone : alat ini berfungsi untuk mengubah suara menjadi getaran listrik .

Mengenal jenis jenis mikropone

Jenis – jenis mikropone:
1. Mikropone karbon \; mikropone ini biasanya digunakan untuk pesawat telephone. Freq 300-4000 hz
2. Mikropone Kondensor : jenis mikropone ini memerlukan power supply/catu daya. Freq. responya 20 – 15000 hz
3. Mikropone Mikropone Dinamik, Cardioide, band ( ribbon . jenis mikropone ini tanpa power supply biasa digunakan untuk penyiar/ pidato. Freq responya 30 – 18000 hz
4. Mikropone Kristal : didalamnya terdapat Kristal garam signette, mikropone ini sangat peka terhadap suhu lembab dan panas. Nada tingginya sangat menonjol
5. Wire less mikropone : ( wire = kabel, less= tanpa . mikropone ini merupakan sebuah pemancar kecil, sehingga diperlukan alat penerima khusus

PENYIARAN/BROADCAST
Penyiaran merupakan pancaran melalui ruang angksa oleh sumber frekuensi dengan sinyal yang mampu diterima ditelinga atau di dengar dan dilihat oleh orang banyak melalui sebuah alat penerima. Sehingga penyiaran radio adalah pancaran melalui ruang angkasa oleh sumber frekuensi dengan sinyal yang mampu diterima oleh telinga atau didengar oleh public melalui alat penerima audio. Tentu saja yang dipancarkan adalah acara-acara atau program yang diproduksi oleh stasiun radio.

PROGRAM SIARAN RADIO
Apakah program acara radio itu, mengapa radio harus memiliki program?
Nah ibaratnya seorang penjual harus ada barang yang akan di jual
Begitu juga dengan radio, yang di jual adalah program acaranya
Kegiatan yang dikemas dalam satu rentang waktu yang berkesinambungan atau disajikan pada waktu tertentu yang berisikan materi yang sudah disusun secara rapi baik berupa lagu, berita maupun informasi
Ada beberapa jenis program yang tergolong dalam siaran radio diantaranya:
1. Siaran music, Setiap radio biasanya memiliki acara music hiburan. Berbagai program music ini dikemas disesuaikan sesuai dengan kebutuhan pendengarnya. Program siaran music ini seringkali menjadi program unggulan di sebuah radio siaran
2. Berita dan informasi, Saat ini radio dituntut untuk melayani kebutuhan yamg lebih dari sekedar menghibur namun juga memberikan informasi, tetapi tidak serta merta menjadi pelayan tetapi juga menjadi pendidik bagi pendengar.
3. Program interaktif, Program ini melibatkan pendengar untuk aktif berbicara, ada yang mengembangkan program interaktif dalam acara permintaan lagu, kuis, maupun talkshow

PENYIAR RADIO
Pernahkah Anda mendengar seorang penyiar radio berbicara ketika siaran atau mengudara berlangsung ?, ya suaranya yang jelas, lugas dan informatif membuat pendengar merasa senang tapi adakalanya juga bisa membosankan jika cara dan penyajiannya kurang aktraktif, mengapa karena mungkin kurang menguasi teknik teknik yang tepat untuk menjadi seorang penyiar radio. penyiar atau announcer adalah seseorang yang pekerjaanya melakukan komunikasi antar manusia melalui media elektronik. Sebagai komunikator untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, penyampaian informasi ataupun memberikan hiburan.
Untuk menjadi penyiar sebaiknya memiliki beberapa hal
Pertama; Harus lancar berbicara dan tidak terbata-bata di dalam mengucapkan kata kata. di dalam dunia radio yang dijual oleh media tersebut adalah suara dan gaya bicara seorang penyiar untuk lancar dalam berbicara dan mempunyai gaya bicara serta intonasi yang baik.

Kedua; Harus bisa merangkai kata-kata menjadi kalimat menarik. kata dan kalimat merupakan hal utama yang harus diperhatikan oleh seorang penyiar, karena hal tersebut merupakan kunci utama membawa berhasil dan tidaknya seorang penyiar di dalam membawakan salah satu mata acara di radio tersebut.

ketiga; Harus meningkatkan wawasan dan ilmu pengetahuan dalam bidang apa pun dengan cara rajin membaca buku agar bertambah pengetahuannya. kadang kadang seorang penyiar diibaratkan sebagai manusia super yang tahu segalanya dalam berbagai bidang sehingga perkataan penyiar selalu di dengarkan oleh pendengar.

Keempat; Harus punya rasa percaya diri. Seorang penyiar harus mempunyai rasa percaya diri yang cukup tinggi untuk berbicara di depan mik dan membawakan salah satu program acara di radio tersebut.

Kelima; harus bisa dan belajar membuat naskah siaran. naskah siaran merupakan modal awal yang harus dikuasai dan dipahami oleh seorang penyiar, dikarenakan inti dari siaran itu ada di dalam naskah siaran. Seorang penyiar yang mampu menguasai membuat naskah siaran dengan baik, maka dia akan menjadi penyiar yang baik dan disenangi oleh para pendengarnya.

Keenam; Harus belajar dan berlatih teknik dan cara siaran yang baik dan benar. Teknik siaran merupakan bagian yang harus dikuasi seorang penyiar agar ketika siaran tidak terkesan monoton dan menjemukan, sehingga si pendengar bisa menikmati gaya dan teknik siaran yang sangat variatif dan enak untuk didengar.

ketujuh; Harus rajin mengolah vokal suara. Suara merupakan modal utama bagi seorang penyiar, karena semua radio menjual suara seorang penyiar untuk menarik iklan yang merupakan sumber pendapatan bagi radio itu sendiri, juga seorang penyiar yang bagus akan banyak diminati oleh pendengar radio tersebut. tentunya harus mempunyai teknik vokal yang bisa dipelajari seperti ; cara menarik nafas, cara mengeluarkan nafas, dan cara menahan napas.

kedelapan; penyiar harus selalu menggunakan bahasa kultur bukan baku karena karakteristik radio lebih simpel dan tidak berbelit belit.

Sebelum seseorang memutuskan menjadi penyiar, harus dipikirkan dan dipertimbangkan dengan matan, meski terkesan mudah dan serba menyenangkan, namun tanggung jawab seorang penyiar dalam sebuah radio cukup berat. Seorang penyiarharus benar-benar memahami program siaran, materi siaran , sebab bila tidak memahami keduanya maka siaran akan menjadi kacau dan siaranya pun tidak nyaman didengarkan, dan akhirnya kesan yang muncul adalah penyiarnya tidak cakap, tidak terampil menjalankan tugasnya.
Sebagai contoh ketika ketika mendengarkan siaran program music diradio namun penyiar tidak memahami lagu maupun music ataupun tidak mahir mengoperasikan peralatan siaran, maka jalanya siaran akan menjadi kacau.
Menjadi seorang penyiar dituntut memiliki kemampuan dalam berbagai hal, diera sekarang penyiar seharusnya tidak hanya bias membawakan acara music, saling erkirim salam, namun juga dituntut bias menyiarkan iklan, membaca berita, menjadi pemandu kuis, sebagai pewawancara, berpengatahuan luas.
Sebaiknya penyiar radio memiliki ketrampilan untuk
- Menuturkan segala sesuatiu yang menyangkut music, kata lirik lagu yang disajikan
- Keterampilan mengoperasikan segala peralatan siaran
- Merangkai music dalam tatanan yang menyentuh emosi pendengar
- Keterampilan menulis untuk naskah ketika siaran

SUARA
Suara adalah alat yang paling penting dalam berkomunikasi. Begitu pun ketika kita memutuskan terjun kedunia penyiaran/ broadcat, kita akan menggunakan suara setiap hari dalam menjalankan tugas. Dengan kata lain, suar adalah kebutuhan dasar seorang penyiar. Untuk itu harus berusaha memperbaikai dan memperindah suara kita bila berbicara, dengan menghilangkan suara terdengar kasar, yang nyaring melengking dan dengan pengucapan kata-kata yang jelas.Meskipun kita memiliki suar yang indah sejak lahir namun kesempatan untuk memperbaiki mutu suara dapat ditingkatkan. Kalau kita merasa suara kita memiliki hambatan, maka semestinya mencoba untuk mengatasi.
Keluhan umum yang dialami seseorang tentang suara adalah logat, ada yang suara kedengaran kaku dan tidak ramah, yang tidak mampu r logat daerah yang kental dsb. Meski logat merupakan bagian dari kepribadian namun perlu juga kita mengubahnya agar dalam pembicaraan lebih bias dimengerti oleh orang lain.
Untuk mendapatkan suara yang baik Adalah menggunakan nafas untuk mendukung suara saat berbicara dari perut. Jika menggunakan tekanan pada otot kerongkongan agar berbicara lebih keras maka suara akan terdengar tegang dan akan berisiko mengalami sakit tenggorokan.
Nah bagaimana mendapatkan suara yang baik adalah suara yang enak didengar, yang menyenagkan dan dimengerti oleh pendengar.
Seorang penyiar sangat erat kaitanya dengan kepribadian berbicara. Beberapa sapek mendasar yang perlu dikembangkan :
- Kunci nada
- Volume atau tingkat kekerasan suara
- Tempo atau irama kecepatan suara
- Vitalitas dan semangat
- Cara pengucapan
- Artikulasi ( hasil bunyi yang diucapkan atau gerakan dari alat-alat berbicara )

Nah untuk menyempurnakan hal tersebut dapat dilatih dengan pernafasan
Kalau kita ingin bebrbicara di radio, pertama-tama harus di ingat, bahwa kita akan berbicara, kita akan menulis naskah untuk di ucapkan dan didengar, bukan menulis untuk dibaca oleh pembaca.
Adakah perbedaan antara gaya menulis ( esay style ) dan gaya berbicara ( speech, conversational style )?
Sesuatu yang hendak disampaikan secara lisan akan berbeda dengan apa yang hendak dipersiapkan untuk keperluan publikasi tertulis. Perbedaan itu terletak pada komunikasi hubungan pembicara – pendengar dan hubungan penulis – pembaca. Dalam persiapan sebuah naskah ini untuk radio ini harus kita perhitungkan perbedaan ini. Perbedaan berbicara di radio dan didepan umum ini ada pada voice production, diradio suara adalah alat-satu-satunya untuk menyatakan pikiran dan mengadakan komunikasi, maka dari pembicara diminta untuk menggunakan suaranya menurut kemampuan maksimal.

PERNAFASAN
Sebagai seorang penyiar perlu melatih teknik pernafasan dengan baik agar suara yang dihasilkan menjadi optima, misalnya berlatih pernafasan perut ( diafragma ) untuk menghasilkan suara yang penuh kekuatan, melalui dorongan udara yang keluar dari rongga perut, bukan pernafasan udara dari dada.
Sebagai seorang penyiar, pernafasan diafragma merupakan salah satu cara terbaik untuk mempertahankan suara yang sehat. Jika kita menggunakan pernafasan dada, biasanya akan melelahkan karena merupakan pernafasan yang dangkal.
Pada umumnya, kita bernafas dangkal hanya sebatas dada dan bahu saja, dan hanya memungkinkansedikit ogsigen yang terserap paru-paru. Pernafasan perut, bernafas dalam-dalam sampai dasar paru-paru dengan udara yang segar dan berisi oksigen.
Melatih pernafasan dada :
Berdiri dengan sempurna aatau duduk dengan posisi punggung tegak. Kedua kaki menyentuh lantai terpisah dan sejajr bahu. Letakan tangan di atas pusat perut atau di lutut, lemaskan bahu.
Tarik nafas dalam-dalam melalui hidung dan biarakan serta rasakan mengembang disekitar perut, sehingga perut mengembung keluar. Kemudian hembuskan nafas pelan pelan bukan dengan sekali hembusan, ulangi beberapa kali. Dengan berlatih menggunakan pernafasan perut akan memiliki nafas panjang. Jika kita terbiasa menggunakan pernafasan dada yang ditandai naik turunya bahu, akan cepat merasa lelah
Kunci nada
Kunci nada atau tangga nada sering disebut dengan pitch. Pitch adalah kekayaan suara atau nada suara yang ditentukan oleh frekuensi getaran atau vibrasi gelombang suara.
Pitch sering juga diperngaruhi oleh keadaan seseorang, semisal ketika kondisi tegang dan gugup, dikarenakan rasa takut akan berpengaruh dalam berbicara menjadi terbata-bata didepan mikrofon, atau bahkan meninggikan atau menaikan pitch.
Volume atau tingkat kerasnya suara
Volume suara sangat berkait dengan jarak sumber suara dengan mikrofon. Seorang penyiar yang berbicara dengan jarak yang terlalu jauh dari mik suaranya akan terdengar lebih lemah, sebaliknya jika seorang penyiar berbicara terlalu dekat dengan mikrofon maka akan diperoleh suara cenderung mengeluarkan letupan atau popping.
Popping ini akan terdengar untuk huruf terentu yaitu b,d,g,k,p,atau t.
Selain itu juga bila terlalu dekat dengan mikrofon akan mengeluarkan nosis atau desis yang berlebihan, terutama saat mngucapkan huruf s, serta kualitas pernafasan yang tidak baik akan mengeluarkan desahan, namun hal itu bias di siasati dengan mengatur pernafasan.
Tempo atau irama tingkat kecepatan pengucapan
Ada 2 faktor yang berhubungan dengan kecepatan:
1. Kecepatan keseluruhan, yakni tingkat atau jumlah kata permenit
2. Tingkat kecepatan dalam mengucapkan kata perkata
Melakukan siaran membutuhkan keragaman dalam kecepatan, karena banyaknya jenis materi siaran. Sehingga teknik frashering sangat diperlukan, yaitu cara membagi kalimat dalam membaca yang kemudian dilukiskan dalam intonasi ( naik turunya suara) frashering ini sangat penting bagi penyiar karena, memungkinkan mengatur pernafasan, beristirahat sambil menyusun ide dari kata-kata yang menyusul dan menentukan intonasi yang tetap agar punya effek yang di inginkan.
Vitalitas dan semangat
Hal ini tidak selalu berhubungan dengan tempo berbicara atau membaca cepat. Meskipun bebricara dalam tempo yang berlahan. Seseorang tetap terdengar bertenaga dan bersemangat. Sebaliknya ada pula orang yang berbicara cepat tapi tanpa semangat. Yang terpenting tidak berlebihan namun juga tidak mengkesampingkan perlunya vitalitas dan semnagat berbicara
Cara pengucapan
Pengucapan yang benar menjadi hal yang penting bagi penyiar dan yang dipahami oleh pendengar. Dengan perbedaan antar individu menurut latar belakang asal muasal penyiar diperlukan pembiasaan hal-hal yang menjadi standar penyiaran. Seorang penyiar sebaiknya menghindari pengucapan yang salah. Istilah asing – istilah asing dan kata yang belum akrab ditelinga penyiar terkadang sering memunculkan masalah, sehingga seorang penyiar sebaiknya memilih kata-kata yang diucapkan adalah kata-kata yang dipahami pendengarnya.
Artikulasi
Bunyi yang diucapkan atau gerakan dari alat-alat berbicara yang mengeluarkan suara berkaitan eengan pengucapan huruf vocal. Konsonsn dan diftong.
Artikulasi harus jelas dan menyenagkan tanpa terlalu menarik perhatian. Ketika seseorang pendengar telah terbiasa mendengarkan radio maka kesalahan kecil dalam pengucapan bias menjadi sangat mengganggu.
Untuk memperoleh artikulasi yang bagus dan baik:
Membutuhkan suplay udara yang banyak, kerongkongan yang rileks, penggunaan kepala, kerongkongan dan resonator dada dalam proporsi yang tepat, serta gerakan bibir, lidah dan rahang yang tepat.
Penekanan/intonasi
Penyiar perlu mengguakan intonasi untuk menunjukan kepada pendengar hal-hal yang penting atau tidak terlalu penting dalam materi bacaan. Ketika bebrbicara di panggung sebagai pembicara bias menggunakan isyarat tubuh untuk memperjelas ucapanya. Tetapi pendengar radio hanya bias mendengarkan suaranya saja tanpa melihat mimic wajah atau isyarat.
Infleksi/perubahan nada suara
Bahasa memiliki pola melodi yang khusus, penyiar yang mempelajari kemampuan berbicara harus sering-sering melakukan latihan variasi makna dan emosi, misalnya dengan mengatakan kalimat ‘oh’ atau ‘ya ‘ dalam berbagai acara jika kita berbicara monoton,ini kan sulit pendengar berkonsentrasi pada apa yang diucapkan penyiar, pendengar akan bosan mendengarkan pembicaraan penyiar
Perilaku
Hal Yang penting dari perilaku penyiar adalah kepercayaan diri. Harus tenang dan percaya diri ketika melakukan siaran, pendengar akan segera mengetahui kalau penyiar gugup. Perhatian pendengar terkadang lebih tertuju kepada penyiar ketika berbicara daripada apa yang dibicarakan.
Gaya
Penyiar harus menggambarkan seseorang yang diterima oleh pendengar. Ramah, bersahabat. Setiap penyiar harus menentukan gaya khususnya sendiri yang paling sesuai dengan dirinya. Seorang penyiar perlu mengembangkan berbagai gaya menurut acara yang dibawakanya.
Pemahaman
Seorang penyiar harus berusaha untuk mengerti pentingnya materi yang dibacakan atau disampaikan pada pendengar. Penyiar tidak cukup hanya memikirkan agar suaranya bagus, kemudian berbicara dengan suaranya tetapi juga harus memikirkan maksud pembicaraanya.
Kualitas suara
Kualitas suara dan artikulasi ( bunyi yang diucapkan/ kejelasan ucapan ) merupakan dua hal yang penting dan memerlukan perhatian dan kemampuan dari cara berbicara seseorang
Pembicaraan adalahproses untuk menghasilkan bunti atau suara yang mempunyai arti penuh. Suara-suara ini tercipta dari bahasa melalui vibrasi/getaran dari pita suara, resonansi hidung dan nafas yang meledak
Suara diatur oleh tingkatan menutupnya kerongkongan atau tenggorokan, yaitu bagian depan leher, letak lidah dan penggunaan gigi, bibir, serta lintasan hidung. Masalah-masalah yang timbul misalnya dari gangguan pada rongga atau lubang gigi, akan berpengaruh pada kualitas suara. Salah menempatkan atau mempergunakan alat-alat pengucapan seperti lidah, dan bibir akan menimbulkan masalh pada artikulasi.
Masalh paling umum yang berhubungan dengan kualitas suar adalah :
Suara sengau/ hidung
Disebabkan pemakain yang tidak tepat antar lintasan hidung dan organ-organ berbicara yang saling berkaitan. Suara sengau juga bias disebabkan oleh udara yang dibiarkan masuk melalui lintasan hidung.
Suara parau
Suara parau atau serak yang berlebihan biasanya disebabkan oleh beberapa hal, diantarany : radang tenggorokan, kerongkongan seorang perokok, infeksi kelenjar leher/ amandel, atau infeksi yang terjadi pada rongga dada, ulut dan hidung.
Suara parau yang diakibatkab karena sakit bias diatasi dengan berobat tetapi kalu bukan karena sebab sakit maka hal itu bisa diminimalkan dengan berlatih berbicara.
Resonansi tipis
Secara umum resonansi suara yang tipis antar lain disebabkan oleh nafas yang lemah, berbicara dengan tangga nada suara atau pitch yang terlalu tinggi, maupun tidak mampu menggunakan alat penghasil suara dengan baik.

MENULIS NASKAH UNTUK RADIO
Seorang penyiar radio selain dituntut mampu mebacakan naskah radio, juga diharapkan mampu dan dapat mempersiapkan naskah untuk siaran di radio.
Yang paling penting untuk diperhatikan dalam menulis naskah adalah, menulis untuk telinga, bukan menulis untuk dibaca.mat, maksunya kita menggunakan bahasa tutur bukan bahasa tulisan, dengan kata lain menulis untuk naskah radio adalah menulis mengumpulkan pembicaraan.
Dalam menulis naskah untuk radio tidak perlu menulis atau menyebutkan daftar yang panjang saat bebicara, misalnya harus menyebutkan satu, dua, tiga dan seterusnya
Gunakan tanda baca bila memang diperlukan, semisal jika perlu adanya penekanan, gunakan garis bawah atau huruf yang ditebalkan, gunakan koma atau garis miring satu ( / ) untuk tiap kelompok kata dan gunakan titik ( . ) tau garis miring rangkap ( // ) untuk tiap akhir kalimat.
Penggunaan kalimat, sebisa gunakan kalimat aktif dari pada kalimat pasif, dan menggunakan kalimat informal, karena ketika siaran kita seperti tengah berbicara dengan teman, bukan berpidato
Menggunakan bahasa yang sederhana, yang mudah dipahami oleh pendengar, jangan menggunakan kata atau istilah asing yang pendengar justru tidak mengenal dan memahami maksudnya.
Gunakan kalimat yang sederhana, usahakan pula untuk menyusun kalimat yang pendek tetapi susuan kalimatnya tidak monoton karena perlu di ingar bahwa radio hanya sekali di dengar dan tidak bias di ulang kembali. Radio bersifat auditif
Dalam penggunaan angka sebisa mungkin sederhana, semisal angka 2.459.723 dsb, tetapi cukup dengan menyederhanakan menjadi lebih dari 2.400.000, atau semisal 2,34% menjadi lebih dari 2 %
Singkatnya sebuah naskah radio ketika dibacakan keseluruhan proses seharusnya memberikan kesan bahwa penyiar “berbicara “ kepada pendengar bukan membacakan.
Nah bagi penyiar pemula tidak ada salahnya materi siaran perlu ditulis agar runtut dan seirama dengan musiknya.
Naskah pembuka sebaiknya secara runtut:
1. Salam buka : selamat pagi, assalamualaikum dsb
2. Sapaan pendengar biasanya disesuaikan dengan radio masing-masing : missal, pendengar, sahabat muda, jaka dara dsb
3. Waktua acara missal dengan menyebutkan menit dan jam, sudah 35 menit beranjak dari pukul 8 pagi
4. Nama acara, missal acara music bara muda
5. Nama dan frequensi stasiun radio
6. Nama penyiar
7. Fasilitas acara, missal dalam acara ini ada interaktif telepon yang bias meminta lagu dan berkirim salam, berbagi tip dan informasi dll
8. Ajakan bersama missal jangan kemana-mana tetap diradio ….. karena kita akan kembali lagi sejenak sesaat jeda berikut
Sedangkan dalam penutu
1. Ungkapan keberatan, missal saying sekali sudah 60 menit kita harus akhiri, rasanya ingin masih berlal-lama tetapi karena keterbatasan waktu maka kita harus berpisah. Dll
2. Ucapan terimakasih, semisal terimakasih atas atensinya
3. Nama penyiar
4. Harapan / janji semisal, semoga kita masih bias ketemu lagi di cara dan jam yang sama esok hari tenti di radio…..
5. Salam pisah missal, sampai jumpa bye, see you, wasalamualaikum, daag dll
6. Nah yang terpenting setiap pembua acara penyiar harus menunjukan antusiasme bertemu dengan pendengarnya, sedangkan saat penutup acara merupakan penyesalan karena harus berpisah